Jumat, 24 Desember 2010

membuat rangkuman bab 8 "pertentangan - pertentangan sosial dan integrasi masyarakat"


PERTENTANGAN PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

  1. Perbedaan kepentingan

      kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu.
Individu bertingkah laku adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya, oleh    
karena individu mengandung arti bahwa tidak ada orang yang sam persis dalam
aspek aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya
timbul perbedaan individu dalam hal kepentingan.
      Permasalan utama dalam tinjauan konfik ini adalah adanya jarak yang begitu
Besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaannya dan hasilnya dan
Kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda.

  1. Prasangka, diskriminasi, dan ethnosentrisme

    a.  prasangka dan diskriminasi
       prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya.
     Perbedaan pokok keduanya adalah bahwa prasangka menunjukan pada     aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan.
              b.   perbadaan prasangka dan diskriminasi
          tidak sediit orang yang mudah nerprasangka, namun banyak jaga orang
      yang sukar untuk breprasangka. Namun blun jelas bener ciri-ciri
                        kepribadian mana yang membuat orang mudah berprasangka. Antara
                        keduanya dapat dibedakan dengan jelas, prasangka bersumber dari suatu
                        sikap, diskriminasi menunjukan kepada tindakan.
c.       sebab sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi
1. latar belakang sejarah
                        contoh ; orang kulit putih amerika serikat berprasangka negatif
                             terhadap orang negro.
                        2.  dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultiral dan situasional
                              Suatu prasangka muncul dan berkembang dari individu terhadap
                              Individu lain terhadap kelompok sosial tertentu manakal penurunan
                              Status.
                 3.    bersumber dari factor kepribadian
                       Para ahli beranggap bahwa prasangka lebih dominan disebabkan
                        Oleh tipe kepribadian orang orang tertentu.
                 4.    perbedaan kenyakinan, kepercayaan, dan agama
                              Bisa ditambah lagi dengan perbedaan pandangan politik, ekonomi, dan
                              Ideologi. Prasangka yang berakar dari hal ini dapat dikatakan sebagai
                              Suatu prasangka yang bersifat universal.
d.      Ethanosetrisme
Yaitu anggapan suatu bangsa atau ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, rill, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa atau ras lain kurang baik dimata mereka.
  1. Pertentangan pertentangan sosial atau keterangan dalam masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas saripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dalam hal ini terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri dari situasi konflik yaitu :
a.       terdapat  dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
b.      Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan.
c.       Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.

   4.   Golongan – golongan yang berbeda dan integrasi sosial
          a.  masyarakat majemuk dan nation indonesia
               masyarakat Indonesia digolongan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari
               berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan
               nasional yang berwujud Negara Indonesia. Meliputi :
1.      suku bangsa dan kebudayaan
2.      agama
3.      bahasa
4.      nasion Indonesia
b.      integrasi
masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan tetapi keserasian persatuan .
c.       integrasi sosial
integrasi sosial  dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, berkeluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan.
Bahwa bangsa Indonesia pada hakekatnya satu, corak ragam budaya bangsa seluruhnya, sehingga menjadi modal dasar bagi terwujudnya integrasi sosial – integrasi nasional.
d.      integrasi nasional
merupakan masalah yang dialami semua Negara atau nation didunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.
Menghadapi masalah integrasi sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang dihadapi  berbada dan latar belakang sosio-kultural nation state  berbeda pula, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi  Negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau stategi poliytik yang lebih lunak.

hubungan timbal balik antara desa dan kota

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DESA DAN KOTA


mungkin kalian sudah memahami antara kehidupan didesa dan dikota pasti banyak banget berbedaan antara keduanya. sering kita lihat kehidupan didesa kurang memahami tidak seperti kehidupan dikota .
kita sebagai orang muslim sebaiknya tidak boleh membedakan bedaan antara keduanya.

Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa.
Faktor Interaksi Desa – Kota
Menurut kalian adakah faktor yang mempengaruhi sehingga terjadi interaksi keruangan antara
desa – kota? Jawabannya adalah ada dan faktor tersebut dikemukakan oleh Edward Ulman yang terdiri dari faktor - faktor, yaitu :
  1. Adanya wilayah – wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) artinya, terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh tiap wilayah.
  2. Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) artinya, kedua wilayah memiliki kesempatan melakukan hubungan timbal balik serta tidak ada pihak ketiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya campur tangan /intervensi pihak ketiga (wilayah ketiga) dapat menjadi penghambat atau melemahkan interaksi antara dua wilayah
  3. Adanya kemudahan transfer/ pemindahan dalam ruang (spacial transfer ability) artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi ataupun barang sangat bergantung dengan faktor jarak, biaya angkasa (transportasi) dan kelancaran prasarana transportasi. Jadi semakin mudah transferbilitas, maka akan semakin besar arus komoditas.


Aspek Interaksi Desa – Kota
Di antara kalian ada yang bisa menyebutkan aspek–aspek interaksi desa – kota? Dalam interaksi desa – kota terdapat beberapa aspek penting yang timbul akibat interaksi tersebut. Aspek interaksi desa – kota adalah sebagai berikut:
  1. Aspek Ekonomi, meliputi :
    • Melancarkan hubungan antara desa dengan kota
    • Meningkatkan pendapatan penduduk
    • Menimbulkan kawasan perdagangan
    • Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa
  2. Aspek Sosial, meliputi :
    • Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota
    • Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota
    • Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota
  3. Aspek Budaya meliputi :
    • meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah
    • Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota
Manfaat Interaksi Desa – Kota
Menurut pemikiran kalian adakah manfaat dengan adanya interaksi desa – kota? Dengan adanya interaksi desa – kota dapat memberikan beberapa manfaat bagi desa maupun bagi kota, diantaranya :
  1. meningkatnya hubungan sosial ekonomi antara penduduk desa dan kota
  2. pengetahuan penduduk desa meningkat
  3. dapat menumbuhkan arti pentingnya pendidikan bagi penduduk desa
  4. dapat menumbuhkan heterogenitas mata pencarian penduduk desa
  5. terjadinya peningkatan pendapatan
  6. terpenuhinya berbagai kebutuhan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan


Tabel Dampak Interaksi Desa - Kota
No
Dampak wilayah
Positif
Negatif
1
Desa
  • Meningkatnya Cakrawala pengetahuan penduduk desa
  • Terjadinya penetrasi kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sesuai dengan tradisi masyarakat pedesaan.


  • Masuknya teknologi tepat guna ke desa meningkatkan produksi lahan dan berdampak meningkatnya pendapatan masyarakat
  • Terjadinya perubahan tata guna lahan yang dapat menimbulkan kerusakkan lingkungan


  • Terjadi perubahan tata guna lahan yang menguntungkan
  • Terjadinya kekurangan tenaga potensial di desa karena banyak yang berurbanisasi


  • Terjadi perkembangan sarana – prasarana transportasi penghubung desa dengan kota, sehingga desa tidak lagi terisolir
  • Kemungkinan banyaknya orang yang kembali ke desa akan menyebabkan semakin padatnya desa


  • Terbentuknya lapangan kerja alternatif di luar sektor pertanian



  • Masuknya barang – barang produksi industri yang terjadi tidak ada





2
Kota
  • Kemajuan bidang transportasi yang menghubungkan desa dengan kota
  • Munculnya daerah-daerah kumuh (slums area) akibat dari makin banyaknya pendatang.


  • Menyebabkan terpenuhinya kebutuhan bahan baku bagi proses produksi dan tenaga kerja
  • Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai tata ruang kota yang dinamis


  • Tersalurnya hasil–hasil produksi di wilayah pedesaan
  • Masuknya orang dari berbagai daerah dan budaya, sangat potensial bagi munculnya konflik antar etnis


  • Masuknya penduduk dari berbagai daerah dan budaya melahirkan proses akulturasi antara berbagai kebudayaan tersebut.



  • Memungkinkan terjadinya pernikahan antar suku, yang akan meningkatkan rasa sebangsa dan setanah air.


aspek - aspek positif dan negatif pelapisan sosial


Aspek - aspek positive dan negative pelapisan sosial 

Menurut saya dari aspek aspek positif dan negatif dari pelapisan sosial ini diperlukan didalam masyarakat luas. Maka diperlukan adanya perbedaan antara semua dalam berkelompok.

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).

Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan social
Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
Ukuran kekuasaan dan wewenang .

Sistem plapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat sangatlah mungkin terjadi, karena adanya tingkatan kesenjangan-kesenjangan yang didasari dari beberapa hal misalnya dari segi Ekonomi, ini akan menimbulkan stratifikasi sosial yang sangat mencolok. Masyarakat dan lingkungan sosialnya menjadi element yang tak dapat terpisahkan sehingga akan menimbulkan efek-efek tertentu sesuai dengan pola fikir dan lingkungan masyarakt sosial itu sendiri.
Beberapa aspek yang akan timbul akan menimbulkan kesenjangan sosial dan diskriminasi, aspek negative ini bisa saja terjadi pada daerah-daerah pedesaan, pasalnya pedesaan yang umumnya petani akan senantiasa lebih dikuasai oleh tengkulak-tengkulak yang memainkan harga pasar yang cenderung seringkali merugikan para petani, contohnya para petani daun bakau untuk pembuatan rokok, harga bakau harus ditentukan oleh tengkulak yang sudah bekerja sama dengan produsen rokok yang telah memilik nama. Tingkatan ekonomi lah yang membuat stratifikasi sosial ini muncul, belum lagi karena jabatan dan tingkat pendidikan.
Aspek lain dari pelapisan sosial ini bisa saja menjadi hal yang menguntugkan bagi sebagian orang, aspek positif ini dapat kita jumpai di berbagai tempat contohnya jika kita seorang pejabat pemerintah kita mungkin akan sedikit lebih mudah dalam urusan birokrasi, karena adanya bantuan orang dalam yang memiliki jabatan. Plapisan sosial di pedesaan mungkin akan menimbulkan hal baik bagi para pencari modal apabila seseorang yang memilik tingkat ekonomi menengah ke atas berpendidikan tinggi juga mempunyai jabatan dapat bekerja sama dengan masyarakat ke bawah untuk saling membantu dengan mendirikan koperasi kecil-kecilan dengan modal yang sudah di danai oleh orang yang mempunyai pengaruh kuat di daerah itu.
Plapisan sosial pastilah terjadi dimanapun kita berada, namun tergantung dari bagaimana kita menyikapi dan menjaganya agar tidak adanya  kecemburuan, kesenjangan, dan diskriminasi sosial pada masyarakat dalam tingkatan apapun, entah menengah ke atas atau ke bawah, semua manusia dengan derajat yang sama, yang membedakan tinggi rendah hanyalah akhlak yang mulia. Jika kita beruntung menjadi seorang yang tinggi di mata sosial, maka jangan menyalahgunakan kedudukan tinggi tersebut, dan jika kita berada dalam tingkatan rendah, maka berusahalah agar hidup kita menjadi bermakna bagi orang lain meski kita hanya orang biasa yang selalu tertindas.